Debus
merupakan kesenian bela diri dari Banten. Kesenian ini diciptakan pada abad
ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus,
suatu kesenian yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata
tajam, kebal api, minum air keras, memasukan benda kedalam kelapa utuh,
menggoreng telur di kepala dan lain-lain.
Debus
dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai
ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain
debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul
berkali kali oleh orang lain. Atraksi atraksi kekebalan badan ini merupakan
variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan
benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun
tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi
sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan
mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram
tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah
beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka
lakukan.
Dibanten sendiri
kesenian debus atau keahlian melakukan debus menjadi sesuatu yang lumrah dan
banyak perguruan yang mengajarkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar