Senin, 12 Desember 2016

Filsafat yunani dan filsafat islam



Filsafat Yunani lahir untuk menggantikan kepercayaan dari orang-orang Yunani yang banyak bersumber dari dongeng dan mitos-mitos. Banyaknya kepercayaan terhadap mitos, maka muncullah golongan yang menentangnya. Golongan yang menentang adalah ahli pikir yang pada waktu itu mulai berpikir tentang semesta alam dan berupaya mencari jawaban dengan menggunakan akal (rasio). Kemudian mulai terjadi pergeseran pemikiran dari mitologis ke kosmologis. Periodesasi dari Filsafat Yunani dapat dibagi menjadi tiga masa; masa kuno (kosmosentris), masa pertengahan (teosentris), masa modern (antroposentris), dan masa kontemporer (logosentris). Para ahli pikir Yunani diantaranya Thales, Anaximander, Pythagoras, Demokritus, Heraclitus, dan Parmanides..

Sedangkan Filsafat Islam menurut Muhammad ‘Athif al-‘Iraqy dalam buku Hasyimsyah Nasution yang berjudul Filsafat Islam, Filsafat Islam secara umum ialah meliputi di dalamnya Ilmu Kalam, Ushul Fikih, Ilmu Tasawuf, dan ilmu pengetahuan lainnya yang diciptakan oleh ahli pikir Islam.Adapun ciri-ciri filsafat Islam, yaitu religius, rasional, dan sinkretis, berikut penjelasan karakteristik Filsafat Islam:
                                        
a.       Filsafat Islam membahas masalah yang sudah pernah dibahas Filsafat Yunani dan lainnya, seperti  ketuhanan, alam, dan roh.
b.      Filsafat Islam membahas masalah yang belum pernah dibahas filsafat sebelumnya, seperti filsafat kenabian.
c.       Dalam Filsafat Islam terdapat perpaduan antara agama dan filsafat, antara akidah dan hikmah, antara wahyu dan akal.

Penamaan dari disiplin ilmu ini sendiri memiliki dua pendapat, ada yang menyebutnya dengan Filsafat Islam, ada pula yang menyebutnya Filsafat Arab. Masing-masing pendapat sama-sama memiliki alasannya masing-masing.

                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar