Jumat, 23 Desember 2016

PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN


Bangsa Indonesia telah lebih dari 65 tahun merdeka. Sejauh ini apakah visi menciptakan masyarakat sejahtera telah di raih? Pada batas tertentu kita memang telah mengalami banyak kemajuan dan kesejahteraan di bandingkan dengan situasi pada saat kemerdekaan di kumandangkan. Namun untuk tatanan masyarakat sejahtera yang merata nampaknya masih banyak membutuhkan waktu.
            Mengapa keajaiban ekonomi jepang misalnya, tidak menular kepada kita , bukankah jepang pada saat perang dunia ke dua berakhir, jauh lebih terpuruk di bandingkan kita. Tetapi jepang cepat bangun dan sembuh dari luka – luka politik akibat keterpururkan pada akhir perang dunia ke dua. Hari ini kita melihat jepang sebagai raksaksa ekonomi dunia. Bukan hanya membuat kagum masyarakat timur, orang- orang amerika dan eropa yang pernah menghancurkan jepang pun dibuat terkesiama oleh pertumbuhan ekonomi jepang. Hal utama dalam gerakan tersebut adalah memajukan sector pendidikan, pemimpin jepang ketika itu sangat paham bahwa pendidikanlah yang akan membawa kembali kejayaan jepang di era modern,oleh karena itu restorsi jepang di awali dengan perumusan sistem pendidikan yang ideal. Pilihan dan langkah tersebut hari ini terbukti kebenarannya, pendidikan yang mereka rumuskan dan mereka yakini sebagai jalan utama dalam meraih kembali kejayaan baik itu ekonomi maupun pendidikannya.  Berkat kesejahteraan yang tinggi pula, jepang menjadi negara yang relative aman, rakyatnya tidak hobi protes, karena tingkat kesejahteraan mereka penuhi. Coba kita bandingkan dengan Indonesia, protes dan ketidakpuasaan masyarakat kerap meletus mejadi prahara politik yang bisa merembet ke mana – mana, stabilitas menjadi barang mahal, lantaran para pemimpin tidak mampu mensejahterakan rakyatnya.

            Jujur harus kita akui, bahwa sesungguhnya sistem  pendidikan yang hari ini kita jalankan adalah model pendidikan tanpa visi yang jelas. Wacana bongkar pasang kebijakan setiap kali terjadi pergantian materi merupakan fakta paling nyata ketidak jelasan visi pendidikan kita. Bagaimana mungkin output pendidikan akan bagus dan memiliki dampak mensejahterakan warga, jika lahir dari ketidak jelasan visi dan berbagai macam kebingungan? Maka, mari kita benahi pendidikan agar semua pihak memiliki visi yang sama soal penyelenggaraan dan target – target pendidikan kita, agar setiap pergantian pejabat pendidikan saling meneruskan bukan saling meniadakan, sehingga pendidikan seperti jalan di tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar