Sabtu, 24 Desember 2016

Penerapan Aliran Empirisme dalam Pembelajaran


Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,pendidikan memiliki nuansa berbeda antara suatu daerah degan daerah lainnya, sehigga banyak bermunculan pemikiran pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karena banyaknya teori yang dikemukakan yang bermuara pada munculnya aliran pendidikan. Dan dengan berkembangnya zaman muncul juga beberapa metode atau aliran dalam pendidikan yang dikenal dengan istilah pendidikan kontemporer. Dan seiring berjalanya waktu teori juga akan terus berkembang.
Aliran empirisme merupakan salah satu aliran dalam filosof yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal.Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.Sebagai doktrin,empirisme adalah lawan dari rasionalime.Filsafat empirisme tentang teori makna amat berdekatan dengan aliran positivism logis dan filsat Ludwig Wittegenstein.Akan tetapi teori makna dan empirisme selalu harus dipahami lewat penafsiran pengalaman.Oleh karena itu bagi orang empiris,jiwa dapat dipahami sebagai gelombang pengalaman kesadaran ,materi sebagai pola jumlah yang dapat diindra,dan hubungan kausalitas sebagai urutan peristiwa yang sama.
Penganut empirisme berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan bagi manusia,yang jelas mendahului rasio.Tanpa pengalaman rasio tidak memiliki kemampuan untuk memberikan gambaran tertentu.Kalaupun menggambarkan sedemikian rupa,tanpa pengalaman hanya hayalan belaka.John Locke (1632-1704 M),salah seorang penganut empirisme,yang juga’’Bapak Empirisme’’mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan,keadaan akal masih bersih,ibarat kertas yang masih kosong yang belum bertuliskan apapun.Pengetahuan muncul ketika indra manusia menimba pengalaman degan cara melihat dan mengamati berbagai kejadian dalam kehidupan.Kertas tersebut mulai bertuliskan berbagai pengalaman indrawi.Seluruh sisa pengetahuan  diperoleh menggunakan jalan serta membandingkan  ide-ide yang diperoleh dari pengindraan serta refleksi yang pertama dan sederhana.Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang sejati ,dan pengetahuan harus dicapai dengan induksi.Ilmu yang benar adalah ilmu yang telah terakumulasi antara pikiran dan kenyataan kemudian diperkuat juga oleh sentuha indrawi.
1)      LANDASAN EMPIRIS
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa.Artinya,siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.Siswa yang memiliki tipe belajar visual,akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual,seperti gambar,diagram,video,atau film.
2)      PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EMPIRIS
Pengembangan mengandung pengertian cara membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar,lebih baik,lebih efektif,dan sebagainya(Husein dan Rahman,1997:28).Selanjutnya pengembangan system mengandung maksud cara membuat penjabaran,pelengkapan komponen system agar setiap komponen tumbuh(dalam Husein dan Rahman,1997:28).Seterusnya Ely mengemukakan pendapatnya bahwa pengembangan system pembelajaran berarti suatu proses secara sisttemetis dan logis untuk mempelajari problem-problem pembelejaran agar dapat pemecahan yang teruji validitasnya,danpraktis bias dilaksanakan(dalam Husein dan Rahman,1997:28).Istilah yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran ialah system instruksional dan disain instruksional.Menurut Baker (dalam Husein dan Rahman,1997:28),system instuktional adalah semua materi (konsep) pembelajaran dan metode yang telah diuji dalam praktek yang dipersiapkan untuk mencapai tujuan dengan keadaan yang sebenarnya.Adapun yang dimaksud dengan disain instuksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan serta pengembangan teknik mengajar dan materi pembelajaran  untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Dalam kegiatan ini termasuk paket pengembangan pembelajaran,kegiatan mengajar,uji coba,revisi dan kegiatan evaluasi hasil belajar(Briggs dalam Husein dan Rahman,1997:28).
Jadi dapat disimpulkan bahwa antara pengembangan sistem pembelajaran dengan system instruksional ada kesamaan dan keterkaitan.Pengembangan system pembelajaran menekankan pada proses yang sistematis dan logis.
Sistem instruksional menekenkan pada materi,metode dan desain instruksional menenkan pada kebutuhan,tujuan,teknik,materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Keterkaitan ini mengarah pada tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan pembelajaran.
3)     DASAR SISTEM PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
Sistem perencanaan pembelajaran pengembangan system instruksional  didasarkan atas perencanaan pembelajaran empiris dan sistem yang telah teruji.
a)      Empiris Pengembangan
                  Berdasarkan empiris berarti pengembangan yang berdasarkan pengalaman.Untuk memperoleh pengalaman,banyak kegiatan yang dilakukan orang.Salah satu contoh kegiatan yang bersifat empiris ialah penelitian tentang kurikulum pendidikan.Kurikulum sekolah pendidikan dasar dan menengah diIndonesia sejak tahun 1968 sampai dengan tahun 1997 telah mengalami tiga perubahan.Kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun 1968 sering disebut kurikulum 1986 diubah menjadi kurikulum pendidikan dasar dan menengah,tahun 1975 sering disebut kurikulum 1975.Selama kurang lebih delapan tahun pemberlakuan kurikulum 1986,pada tahun 1975 diubah dan disempurnakan menjadi kurikulum 1975.Kemudian muncul lagi kurikulum 1984 yang memiliki  istilah tujuan yang ingin dicapai siswa tetap ada.Yang dikenal dengan tujuan kurikuler,tujuan instruksional dan pada tahun 1994 dikenal dengan tujuan pembelajaran khusus.Pada pembelajaran tersebut terdapat keterempilan yaitu menyimak,berbicara,menulis serta membaca.
  b) Prinsip yang telah teruji
           Prinsip yang telah teruji senantiasa melelui langkah prosedur yang sistematis,pengamatan yang tepat dan percobaan terkontrol.Prosedur yang dimaksud adalah suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.Aktivitas ini dilaksanakan langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu problem.Sistematis berarti  satu langkah dengan langkah lainya saling berhubungan,saling berpengaruh saling mendukung yang memungkinkan aktivitas itu berjalan lancar.
 4)    KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
             a) Tujuan pembelajaran
Langkah pertama proses belajar mengajar ialah tujuan.Tujuan pembelajaran adalah sesuatu yang ingin dicapai siswa setelah menyelesaikan suatu konsep pembelajaran umum telah ditulis dalam garis –garis besar program pengajaran.Komponen tujuan pembelajaran adalah suatu tahap kegiatan belajar mengajar yang turut memecahkan problem pengajaran.
              b) Murid
Murid adalah orang yang melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.Murid dalam suatu kelompok harus memiliki karakteristik yang sama.Untuk penentuan karakteristik lazim digunakan empat teknik penentuan karakteristik siswa,mengkaji dokumen,tes,wawancara dan observasi.
              c) Guru
Guru adalah orang yang menggerakkan suatu proses belajar .Tanpa profesionalisme proses belajar mengajar tidak akan mencapai hasil yang baik.Keberadaan guru yang professional mutlak menjaji proses pengembangan system pembelajaran.
              d) Konsep pembelajaran
Konsep pembelajaran mengandung berbagai materi pembelajaran yang harus dikaji warga belajar.Dengan menguasai sejumlah  konsep pembelajaran berarti siswa memiliki modal untuk mencapai rumusan tujuan pembelajaran.Proses pembelajaran harus dikembangkan jadi bahan pembelajaran  yang memungkinkan warga belajar macam-macam materi pembelajaran yakni fakta,konsep,prosedur,dan prinsip.Dengan adanya pengembangan bahan pembelajaran yang teruji yang memungkinkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik.
              e) Pendekatan
Pendekatan berupa suatu pendapat tentang pengajaran bahasa yang didasari falsafah tentang bahasa dan pengajaran bahasa,seperti pendekatan komunikatif dan pendekatan alamiah.Teknik pembelajaran digunakan untuk mengurutkan setiap langkah kegiatan.Teknik yang dapat digunakan seperti pemberian,penjelesan,diskusi.Pendekatan dan metode maupun teknik merupakan sub system yang digunakan dalam pembelajaran.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar