Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan,pendidikan memiliki nuansa berbeda antara suatu daerah degan daerah
lainnya, sehigga banyak bermunculan pemikiran pemikiran yang dianggap sebagai
penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karena
banyaknya teori yang dikemukakan yang bermuara pada munculnya aliran
pendidikan. Dan dengan berkembangnya zaman muncul juga beberapa metode atau
aliran dalam pendidikan yang dikenal dengan istilah pendidikan kontemporer. Dan
seiring berjalanya waktu teori juga akan terus berkembang.
Aliran empirisme merupakan salah
satu aliran dalam filosof yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh
pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan
akal.Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang
berarti coba-coba atau pengalaman.Sebagai doktrin,empirisme adalah lawan dari
rasionalime.Filsafat empirisme tentang teori makna amat berdekatan dengan
aliran positivism logis dan filsat Ludwig Wittegenstein.Akan tetapi teori makna
dan empirisme selalu harus dipahami lewat penafsiran pengalaman.Oleh karena itu
bagi orang empiris,jiwa dapat dipahami sebagai gelombang pengalaman kesadaran
,materi sebagai pola jumlah yang dapat diindra,dan hubungan kausalitas sebagai
urutan peristiwa yang sama.
Penganut empirisme berpandangan
bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan bagi manusia,yang jelas
mendahului rasio.Tanpa pengalaman rasio tidak memiliki kemampuan untuk
memberikan gambaran tertentu.Kalaupun menggambarkan sedemikian rupa,tanpa
pengalaman hanya hayalan belaka.John Locke (1632-1704 M),salah seorang penganut
empirisme,yang juga’’Bapak Empirisme’’mengatakan bahwa pada waktu manusia
dilahirkan,keadaan akal masih bersih,ibarat kertas yang masih kosong yang belum
bertuliskan apapun.Pengetahuan muncul ketika indra manusia menimba pengalaman
degan cara melihat dan mengamati berbagai kejadian dalam kehidupan.Kertas
tersebut mulai bertuliskan berbagai pengalaman indrawi.Seluruh sisa
pengetahuan diperoleh menggunakan jalan serta membandingkan ide-ide
yang diperoleh dari pengindraan serta refleksi yang pertama dan
sederhana.Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang sejati ,dan pengetahuan
harus dicapai dengan induksi.Ilmu yang benar adalah ilmu yang telah
terakumulasi antara pikiran dan kenyataan kemudian diperkuat juga oleh sentuha
indrawi.
1)
LANDASAN EMPIRIS
Temuan-temuan penelitian
menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan
karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa.Artinya,siswa
akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan
media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.Siswa yang
memiliki tipe belajar visual,akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran
menggunakan media visual,seperti gambar,diagram,video,atau film.
2) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EMPIRIS
Pengembangan mengandung
pengertian cara membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih
besar,lebih baik,lebih efektif,dan sebagainya(Husein dan
Rahman,1997:28).Selanjutnya pengembangan system mengandung maksud cara membuat
penjabaran,pelengkapan komponen system agar setiap komponen tumbuh(dalam Husein
dan Rahman,1997:28).Seterusnya Ely mengemukakan pendapatnya bahwa pengembangan
system pembelajaran berarti suatu proses secara sisttemetis dan logis untuk
mempelajari problem-problem pembelejaran agar dapat pemecahan yang teruji
validitasnya,danpraktis bias dilaksanakan(dalam Husein dan
Rahman,1997:28).Istilah yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran ialah
system instruksional dan disain instruksional.Menurut Baker (dalam Husein dan
Rahman,1997:28),system instuktional adalah semua materi (konsep) pembelajaran
dan metode yang telah diuji dalam praktek yang dipersiapkan untuk mencapai
tujuan dengan keadaan yang sebenarnya.Adapun yang dimaksud dengan disain instuksional
adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan serta pengembangan
teknik mengajar dan materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.Dalam kegiatan ini termasuk paket pengembangan pembelajaran,kegiatan
mengajar,uji coba,revisi dan kegiatan evaluasi hasil belajar(Briggs dalam
Husein dan Rahman,1997:28).
Jadi dapat disimpulkan bahwa
antara pengembangan sistem pembelajaran dengan system instruksional ada
kesamaan dan keterkaitan.Pengembangan system pembelajaran menekankan pada
proses yang sistematis dan logis.
Sistem instruksional menekenkan
pada materi,metode dan desain instruksional menenkan pada
kebutuhan,tujuan,teknik,materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.Keterkaitan ini mengarah pada tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan
pembelajaran.
3) DASAR SISTEM PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Sistem perencanaan pembelajaran
pengembangan system instruksional didasarkan atas
perencanaan pembelajaran empiris dan sistem yang telah teruji.
a)
Empiris Pengembangan
Berdasarkan empiris berarti pengembangan yang berdasarkan pengalaman.Untuk
memperoleh pengalaman,banyak kegiatan yang dilakukan orang.Salah satu contoh
kegiatan yang bersifat empiris ialah penelitian tentang kurikulum pendidikan.Kurikulum
sekolah pendidikan dasar dan menengah diIndonesia sejak tahun 1968 sampai
dengan tahun 1997 telah mengalami tiga perubahan.Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah tahun 1968 sering disebut kurikulum 1986 diubah menjadi kurikulum
pendidikan dasar dan menengah,tahun 1975 sering disebut kurikulum 1975.Selama
kurang lebih delapan tahun pemberlakuan kurikulum 1986,pada tahun 1975 diubah
dan disempurnakan menjadi kurikulum 1975.Kemudian muncul lagi kurikulum 1984
yang memiliki istilah tujuan yang ingin dicapai siswa tetap ada.Yang
dikenal dengan tujuan kurikuler,tujuan instruksional dan pada tahun 1994
dikenal dengan tujuan pembelajaran khusus.Pada pembelajaran tersebut terdapat
keterempilan yaitu menyimak,berbicara,menulis serta membaca.
b) Prinsip yang telah
teruji
Prinsip yang
telah teruji senantiasa melelui langkah prosedur yang sistematis,pengamatan
yang tepat dan percobaan terkontrol.Prosedur yang dimaksud adalah suatu
kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.Aktivitas ini dilaksanakan langkah
demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu problem.Sistematis
berarti satu langkah dengan langkah lainya saling berhubungan,saling
berpengaruh saling mendukung yang memungkinkan aktivitas itu berjalan lancar.
4) KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
a) Tujuan pembelajaran
Langkah
pertama proses belajar mengajar ialah tujuan.Tujuan pembelajaran adalah sesuatu
yang ingin dicapai siswa setelah menyelesaikan suatu konsep pembelajaran umum
telah ditulis dalam garis –garis besar program pengajaran.Komponen tujuan
pembelajaran adalah suatu tahap kegiatan belajar mengajar yang turut memecahkan
problem pengajaran.
b) Murid
Murid
adalah orang yang melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.Murid dalam suatu kelompok harus memiliki karakteristik yang
sama.Untuk penentuan karakteristik lazim digunakan empat teknik penentuan
karakteristik siswa,mengkaji dokumen,tes,wawancara dan observasi.
c) Guru
Guru
adalah orang yang menggerakkan suatu proses belajar .Tanpa profesionalisme
proses belajar mengajar tidak akan mencapai hasil yang baik.Keberadaan guru
yang professional mutlak menjaji proses pengembangan system pembelajaran.
d) Konsep pembelajaran
Konsep
pembelajaran mengandung berbagai materi pembelajaran yang harus dikaji warga
belajar.Dengan menguasai sejumlah konsep pembelajaran berarti siswa
memiliki modal untuk mencapai rumusan tujuan pembelajaran.Proses pembelajaran
harus dikembangkan jadi bahan pembelajaran yang memungkinkan warga
belajar macam-macam materi pembelajaran yakni fakta,konsep,prosedur,dan
prinsip.Dengan adanya pengembangan bahan pembelajaran yang teruji yang
memungkinkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik.
e) Pendekatan
Pendekatan
berupa suatu pendapat tentang pengajaran bahasa yang didasari falsafah tentang
bahasa dan pengajaran bahasa,seperti pendekatan komunikatif dan pendekatan
alamiah.Teknik pembelajaran digunakan untuk mengurutkan setiap langkah
kegiatan.Teknik yang dapat digunakan seperti
pemberian,penjelesan,diskusi.Pendekatan dan metode maupun teknik merupakan sub
system yang digunakan dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar