Selasa, 13 Desember 2016

Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan



Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara subtantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.


Kajian yang dibahas dalam filsafat ilmu adalah meliputi hakekat (esensi) pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap masalah-masalah mendasar ilmu pengetahuan seperti ontologi ilmu, epistimologi ilmu dan aksiologi ilmu. Dari ketiga landasan tersebut jika dikaitkan dengan reformasi ilmu pengetahuan berlandaskan nilai ke-Islaman maka letak filsafat ilmu terletak pada ontologi dan epistimologinya. Ontologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki seorang ilmuwan. Dengan demikian landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah materi, maka lebih terarah pada ilm-ilmu empiris. Manakala realitas yang dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria. Adapun epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang berdasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar