Secara
etimologis, rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris, yaiturationalism.
Kata ini berakar dari kata bahasa Latin yaitu “ratio” yang berarti “akal”.
Menurut A.R.Lacey bahwa berdasarkan akar katanya rasionalisme adalah sebuah
pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan
pembenaran. Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran
haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika dan analis yang berdasarkan
fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Aliran rasionalisme ini
berkemabang paad abad ke-20. Para tokoh aliran rasionalisme diantaranya adalah
Descartase (1596-1650 M), Spinoza (1632-1677 M) dan Leibniz (1646-1716 M).
Aliran rasionalisme ada dua macam, yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang
filsafat.
Dalam
bidang agama, aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan biasanya
digunakan untuk mengkritik ajaran agama. Dalam bidang filsafat, rasionalisme
adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori
pengetahuan. Dalam karya Descartes, ia menjelaskan pencarian kebenaran melalui
metode keragu-raguan yang berjudul “A Discourse on Methode” mengemukakanperlunya
memperhatikan 4 hal berikut:
1.
Kebenaran
baru dinyatakan shahih jika telah benar-benar indrawi dan realitasnya telah
jelas dan tegas, sehingga tidak ada suatu keraguan apapun yang mampu
merobohkannya.
2.
Pecahkanlah
setiap kesulitan atau masalah itu sebanyak-banyaknya, sehingga tidak ada suatu
keraguan apapun yang mampu merobohkannya.
3.
Bimbinglah
pikiran dengan teratur, dengan memulai dari hal yang sederhana dan mudah
diketahui, kemudian secar bertahap sampai pada yang paling sulit dan kompleks.
4.
Dalam
proses pencarian dan pemeriksaan hal-hal sulit, selamanya harus di buat
perhitungan-perhitungan sempurna serta pertimbangan-pertimbangan yang
menyeluruh, sehingga diperoleh keyakinan bahwa tak ada satu pun yang
mengabaikan atau ketinggalan dalam penjelajahan itu.
Menurut pandangan
rasionalisme, rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat
membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanaylah tindakan akal. Karena rasio
saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran, maka aliran ini disebut
rasionalisme. Adapun pengetahuan indera dianggap sering menyesatkan. Dalam
sebuah pendidikan, akal menjadi hal utama yang dapat menunjang kelancaran
mendapat pengetahuan yang baru. Berpikir benar dan fokus adalah kuncinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar