Filsafat Bahasa
adalah ilmu gabungan antara linguistik dan filsafat. Ilmu ini menyelidiki
kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar
konseptual dan teoretis linguistik. Filsafat bahasa dibagi menjadi filsafat
bahasa ideal dan filsafat bahasa sehari-hari. Filsafat bahasa ialah teori
tentang bahasa yang berhasil dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka itu
dalam perjalanan memahami pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha
para filsuf memahami conceptual knowledge melalui pemahaman terhadap bahasa.
Dalam rangka
mencari pemahaman ini, para filsuf telah juga mencoba mendalami hal-hal lain,
misalnya fisika, matematika, seni, sejarah, dan lain-lain. Cara bagaimana
pengetahuan itu diekspresikan dan dikomunikasikan di dalam bahasa, di dalam
fisika, matematika dan lain-lain itu diyakini oleh para filsuf berhubungan erat
dengan hakikat pengetahuan atau dengan pengetahuan konseptual itu sendiri.
Jadi, dengan meneliti berbagai cabang ilmu itu, termasuk bahasa, para filsuf
berharap dapat membuat filsafat tentang pengetahuan manusia pada umumnya.
Letak perbedaan
antara filsafat bahasa dengan linguistik adalah linguistik bertujuan
mendapatkan kejelasan tentang bahasa. Linguistik mencari hakikat bahasa. Jadi,
para sarjana bahasa menganggap bahwa kejelasan tentang hakikat bahasa itulah
tujuan akhir kegiatannya, sedangkan filsafat bahasa mencari hakikat ilmu
pengetahuan atau hakikat pengetahuan konseptual. Dalam usahanya mencari hakikat
pengetahuan konseptual itu, para filsuf mempelajari bahasa bukan sebagai tujuan
akhir, melainkan sebagai objek sementara agar pada akhirnya dapat diperoleh
kejelasan tentang hakikat pengetahuan konseptual itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar