Sabtu, 10 Desember 2016

Hubungan filsafat dengan agama



Ada yang mengatakan filsafat dan berpangkal dari wahyu dari Tuhan konsekuensinya adalah filsafat bukanlah suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang otonom, tidak berdasarkan kodrat akal budi manusia, melainkan sama sekali tergantung dari dan ditentukan isinya oleh agama. Eksitensi filsafat menjadi “filsafat agama”, dibagi menjadi dua macam yaitu, yang pertama adalah, filsafat agama yang pada umumnya adalah hasil pemikiran dasar-dasar agama yang bersifat analitis rasional dan kritis, tapi bebas dari ajaran-ajaran agama. Dan yang kedua adalah, filsafat suatu agama atau theology membahas dasar-dasar yang terdalam tentang suatu agama tertentu, misal theology islam, pembasannya tidak mempersalahkan kebenaran agamanya karena sepenuhnya diterima sebagai kebenaran.
Ada yang mengatakan yang ada pada kita, yaitu hanya akal budi manusia saja, sedangkan agama dan kepercayaan mereka dianggap kolot. Untuk pendapat ini ada aliran filsafat rationalisme dengan tokoh-tokohnya:
Ø  Rene Descartes yang terkenal dengan ucapanya “Cogito ergo sum; jepense doncje suis; sive existo” artinya saya berfikir karena itu saya ada.
Ø  Benedictus ce Spinoza. Hanya ada satu substansi yang meliputi segala sesuatu yang dinamakannya “dues sive substantie” atau “dues sive natura” yang memiliki dua macam bentuk, yang satu memiliki tanda kekuasaan, yang lain memiliki tanda kesadaran.
Ø  Gottfried Wilhelm Leibnitz. Terkenal dengan ajarannya “monade”, bahwa yang merupakan kekuatan adalah gaya atau kekuatan.
Menurut filsuf Bertrand Russell: “Antara agama (theologi) dan ilmu pengetahuan terletak suatu daerah yang tak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh agama (theology) maupun oleh ilmu pengetahuan. Daerah tak bertuan ini adalah filsafat”.
Menurut Prof. Nasroen SR” Filsafat yang sejati haruslah berdasarkan kepada agama. Apabila filsafat tidak berdasarkan kepada agama dan hanya berdasarkan atas akal fikiran saja,maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif karena yang memberikan  pandangan dan putusan adalah akal pikiran sedangkan kesanggupan akal. pikiran itu terbatas,sehingga filsafat tidak akan sanggup memberi kepuasan bagi manusia terutama dalam tingkat pemahamannya terhadap yang gaib “
Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya, itulah makanya agama dikatakan pengkajian filsafat.. Pandangan filsafat menurut agama islam tertuang semuanya pada Al-qur’an yang dijadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa semuanya. Baik hidup, mati, kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa yaitu Allah SWT. Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya :

setiap orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-usaha pendidikan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan prinsip dan keyakinan. Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya adalah setiap orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan keyakinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar