Ada
yang mengatakan filsafat dan berpangkal dari wahyu dari Tuhan konsekuensinya
adalah filsafat bukanlah suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang otonom, tidak
berdasarkan kodrat akal budi manusia, melainkan sama sekali tergantung dari dan
ditentukan isinya oleh agama. Eksitensi filsafat menjadi “filsafat agama”,
dibagi menjadi dua macam yaitu, yang pertama adalah, filsafat agama yang pada
umumnya adalah hasil pemikiran dasar-dasar agama yang bersifat analitis
rasional dan kritis, tapi bebas dari ajaran-ajaran agama. Dan yang kedua
adalah, filsafat suatu agama atau theology membahas dasar-dasar yang terdalam
tentang suatu agama tertentu, misal theology islam, pembasannya tidak
mempersalahkan kebenaran agamanya karena sepenuhnya diterima sebagai kebenaran.
Ada
yang mengatakan yang ada pada kita, yaitu hanya akal budi manusia saja,
sedangkan agama dan kepercayaan mereka dianggap kolot. Untuk pendapat ini ada
aliran filsafat rationalisme dengan tokoh-tokohnya:
Ø
Rene
Descartes yang terkenal dengan ucapanya “Cogito ergo sum; jepense doncje suis;
sive existo” artinya saya berfikir karena itu saya ada.
Ø
Benedictus
ce Spinoza. Hanya ada satu substansi yang meliputi segala sesuatu yang
dinamakannya “dues sive substantie” atau “dues sive natura” yang memiliki dua
macam bentuk, yang satu memiliki tanda kekuasaan, yang lain memiliki tanda
kesadaran.
Ø
Gottfried
Wilhelm Leibnitz. Terkenal dengan ajarannya “monade”, bahwa yang merupakan
kekuatan adalah gaya atau kekuatan.
Menurut
filsuf Bertrand Russell: “Antara agama (theologi) dan ilmu pengetahuan terletak
suatu daerah yang tak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh agama (theology)
maupun oleh ilmu pengetahuan. Daerah tak bertuan ini adalah filsafat”.
Menurut
Prof. Nasroen SR” Filsafat yang sejati haruslah berdasarkan kepada agama.
Apabila filsafat tidak berdasarkan kepada agama dan hanya berdasarkan atas akal
fikiran saja,maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran objektif karena
yang memberikan pandangan dan putusan
adalah akal pikiran sedangkan kesanggupan akal. pikiran itu terbatas,sehingga
filsafat tidak akan sanggup memberi kepuasan bagi manusia terutama dalam
tingkat pemahamannya terhadap yang gaib “
Agama
merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya, itulah makanya agama dikatakan
pengkajian filsafat.. Pandangan filsafat menurut agama islam tertuang semuanya
pada Al-qur’an yang dijadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup bagi
orang-orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa semuanya. Baik hidup, mati,
kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa
yaitu Allah SWT. Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula
pengaruhnya terhadap seluruh sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru
hendak memberikan dasar-dasar yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia
Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya :
setiap orang
diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan
usaha-usaha pendidikan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga
negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga
negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat
dijadikan prinsip dan keyakinan. Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat
dengan agama diantaranya adalah setiap orang diharapkan merenung dalam hikmah
untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna
mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf tentang hidup
serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan keyakinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar