Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman
keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai
gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi
mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu
saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi
cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan
bangsa Yunani tampil sebagai ahli piker terkenal sepanjang masa. Beberapa
filsuf pada masa itu antara lain Thales, Phytagoras, Socrates, Plato,
Aristoteles.
Zaman Kuno meliputi zaman filsafat
pra-Socrates di Yunani. Tokoh-tokohnya dikenal dengan nama filsuf pertama atau
filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang dianggap asal dari segala
sesuatu. Menurut Thales arche itu air, Anaximandros berpendapat arche itu ‘yang
tak terbatas’ (to apeiron). Anaximenes arche itu udara, Pythagoras arche itu
bilangan, Heraklitos arche itu api, ia juga berpendapat bahwa segala sesuatu
itu terus mengalir (pantarhei). Parmenedes mengatakan bahwa segala sesuatu itu
tetap tidak bergerak. (Lasiyo dan Yuwono, 1985, hlm. 52)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar