Kerajaan
Banten adalah salah satu Kerajaan bercorak Islam yang berdiri pada tahun 1526
di ujung Barat pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh putra Sunan Gunung Jati,
yakni Sultan Maulana Hasanudin setelah melakukan penaklukan atas wilayah di
sekitar Selat Sunda. Selama 3 abad berdiri, kerajaan Banten mencapai kejayaan
yang luar biasa sebelum akhirnya Belanda datang dan menciptakan perang saudara
hingga menjadikan keruntuhan kerajaan ini. Selama 3 abad berkuasa itu pula,
Kerajaan Banten meninggalkan beberapa peninggalan sejarah. Berikut ini akan
kami jelaskan peninggalan Kerajaan Banten tersebut, lengkap dengan gambar dan
keterangannya. Peninggalan Kerajaan Banten Sebagai kerajaan yang pernah menjadi
poros maritim pelayaran di Nusantara, Kerajaan Banten sebetulnya telah
meninggalkan beberapa bangunan bersejarah. Akan tetapi, karena konflik yang
terjadi antara kerajaan dengan pemerintah kolonial atau konflik antar pembesar
kerajaan di masa silam, banyak di antara peninggalan Kerajaan Banten tersebut
yang hancur dan dihancurkan.
1. Masjid
Agung Banten Masjid Agung Banten adalah salah satu bangunan peninggalan
Kerajaan Banten yang hingga kini masih berdiri kokoh. Masjid ini terletak di
Desa Banten Lama, 10 km utara Kota Serang. Dibangun pada tahun 1652 tepat di
masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin, putera pertama Sunan Gunung Jati,
masjid ini memiliki beberapa keunikan corak. Keunikan corak masjid Agung Banten
di antaranya menaranya berbentuk mirip mercusuar, atapnya menyerupai atap dari
pagoda khas gaya arsitektur China, ada serambi di kiri kanan bangunan, serta
kompleks pemakaman sultan Banten beserta keluarganya di sekitar kompleks
masjid.
2. Istana
Keraton Kaibon Banten Peninggalan Kerajaan Banten selanjutnya adalah bangunan
istana Kaibon. Istana ini dulunya adalah tempat tinggal ibunda Sultan
Syaifudin, yakni Bunda Ratu Aisyah. Akan tetapi, saat ini bangunan istana
tersebut sudah hancur dan hanya dapat dilihat reruntuhannya saja. Pada saat
kerajaan Banten bentrok dengan pemerintah kolonial Belanda pada 1832, Daendels
–Gubernur Hindia Belanda, meruntuhkan bangunan bersejarah ini.
3. Istana
Keraton Surosowan Banten Selain istana Keraton Kaibon, Kerajaan Banten di masa
silam juga meninggalkan bangunan istana lainnya, yaitu istana Keraton
Surosawan. Istana ini adalah tempat tinggal dari Sultan Banten dan menjadi
kantor pusat kepemerintahan. Nasib istana Keraton Surosawan juga sama dengan
Keraton Banten, hancur luluh. Saat ini tinggal kepingan-kepingan reruntuhannya
saja yang dapat kita lihat bersama bangunan kolam pemandiaan para putri.
4. Benteng
Speelwijk Sebagai poros utama maritim nusantara di masa silam, kerajaan Banten
juga meninggalkan bangunan berupa benteng dan mercusuar. Benteng dengan tembok
setinggi 3 meter ini bernama Benteng Speelwijk. Dibangun tahun 1585, benteng
peninggalan Kerajaan Banten ini berfungsi selain sebagai pertahanan kerajaan
dari serangan laut juga berfungsi untuk mengawasi aktifitas pelayaran di
sekitar Selat Sunda. Di dalam benteng ini terdapat beberapa meriam kuni dan
sebuah terowongan yang menghubungkan antara benteng dan keraton Surosowan. Peninggalan
Kerajaan Kediri.
5. Danau
Tasikardi Di sekirar istana Kaibon, kita juga dapat menemukan sebuah danau
buatan. Danau
tersebut
bernama Tasikardi. Danau ini dibuat saat masa pemerintahan Sultan Maulana
Yusuf, yakni antara tahun 1570 sd 1580. Dahulunya, dasar danau seluas 5 hektar
ini dilapisi dengan ubin dan batu bata. Kendati begitu, sekarang luas danau
tersebut telah menyusut dan lapisan batu bata di dasarnya telah tertimbuh tanah
sedimen yang terbawa arus sungai. Danau Tasikardi pada masa silam berfungsi
sebagai sumber utama pasokan air bagi keluarga kerajaan yang tinggal di istana
Kaibon serta sebagai saluran irigasi untuk persawahan di sekitar Banten.
6. Vihara Avalokitesvara Meski Kesultanan Banten
berazaskan atas Islam, toleransi dari penduduk dan
pemimpinnya dalam beragama
terbilang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan sejarah
yang berupa bangunan Vihara, tempat ibadah umat Budha. Vihara peninggalan
Kerajaan Banten tersebut bernama Avalokitesvara. Hingga kini, kita masih dapat
melihatnya. Yang unik, di dinding vihara ini kita juga dapat melihat relief
kisah legenda siluman ular putih yang melegenda itu.
7. Meriam
Ki Amuk Di dalam bangunan benteng Speelwijk terdapat beberapa senjata berupa
meriam. Di antara meriam-meriam tersebut yang terbesar dan terunik dinamai
meriam Ki Amuk. Dinamakan demikian karena meriam ini terbilang memiliki daya
ledak tinggi dan tembakan yang jauh. Konon, meriam ini merupakan hasil rampasan
dari pemerintah Kolonial Belanda saat masa peperangan. 8. Peninggalan Lainnya
Selain peninggalan-peninggalan di atas, Kerajaan Banten juga memiliki beberapa
peninggalan lainnya yang berupa aksesoris. Di antaranya adalah mahkota binokasih,
keris panunggul naga, dan keris naga sasra. Keberaadaan benda-benda bersejarah
tersebut hingga kini masih terawat rapi di Museum Kota Banten. Nah, demikianlah
beberapa benda peninggalan Kerajaan Banten yang menjadi bukti kekuasaan atas
tanah Banten di masa silam. Semoga dapat membantu tugas sekolah Anda. Salam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar