Dalam
penelitian ilmu pengetahuan selalu berhubungan dengan apa yang dilhat, atau
yang sering disebut dengan menggejala atau mewujud. Jika kehidupan pengetahuan
itu diibarat dengan pohon, maka filsafat adalah akarnya, sedangkan batang,
daun, ranting, dahan, bunga dan buah menjadi cabang ilmu pengetahuan yang ada
didalamnya. Sebagai induk (akar) dari semua ilmu pengetahuan, filsafat akan
terus berkembang untuk melahirkan penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan,
sebagai contoh, pada tahun 90-an di Indonesia untuk berkomunikasi dengan
sahabat, sanak saudara yang ada diperantauan kita harus terlebih dahulu pergi
kewartel, atau mengirimkan surat, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
sekarang manusia sudah bisa mengasih kabar berita kepada kawan melalui Short
Message Service (SMS) melalui handphone yang dimiliki.
Dalam
filsafat akan selalu orang mempersoalkan akar masalah, manusia tidak mau
menerima begitu saja, seperti dulu orang mengganggap bahwa bumi ini datar dan
pasti ada ujungnya, namun berkembangnya ilmu maka ditemukanlah bahwa bumi ini
bulat. Filsafat menguak keterbatasan manusia untuk mengetahui semua ilmu
pengetahuan, dengan berfilsafat yang tersembunyi dibalik lampisan bumi yang
terdalam. Berfilsafat dalam ilmu pengetahuan akan memunculkan hakekat kebenaran
dari sebuah ilmu yang selama ini diyakini oleh manusia. Berfilsafat akan
melahirkan ilmu-ilmu baru yang akan bermanfaat bagi manusia.
Dari
penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan pentingnya filsafat bagi manusia,
untuk menjaga stabilitas keilmuan yang sudah ada dengan terus dimodifikasi
dengan penelitian ilmiah, mencari hakekat kebenaran dari ilmu, dan menciptakan
ilmu pengetahuan yang berguna bagi generasi selanjutnya guna meneruskan peradaban
dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar