Faktor dorongan
ajaran Islam, Islam menginginkan agar kita sebagai umat berpikir tentang
kejadian penciptaan langit dan bumi. Dan penciptaan langit dan bumi tentu ada
yang menciptakannya, atas dasar keingintahuan inilah perlunya pemikiran untuk
dapat mencari tahu lebih lanjut dengan menggunakan pemikiran filsafat.
Faktor perpecahan
di kalangan umat Islam (intern), sepeninggal Utsman bin Affan banyak terjadi
perpecahan yang awalnya karena persoalan politik, namun berlanjut ke berbagai
bidang seperti agama. Mereka cenderung mempertahankan argumen masing-masing dan
untuk menyerang lawan, maka masing-masing menggunakan akalnya. Mereka
mempelajari pemikiran dari Yunani dan Persia yang mengutamakan akal sebagai
sumber, sehingga mereka dapat membentuk filsafat sendiri.
Faktor dakwah
Islam, dalam dakwah terutama ketika memberi seruan kepada orang-orang untuk
masuk Islam misalnya, tentu dalam menyampaikan segala dalil harus rasional. Hal
inilah yang memicu perlunya filsafat.
Faktor menghadapi
tantangan zaman (ekstern), kehidupan mengalami dinamika, begitu juga Islam yang
harus menyesuaikan diri dengan zaman yang memiliki persoalan baru. Oleh karena
itu, Islam juga harus memiliki pemikiran yang berkembang. Pengembangan
pemikiran inilah berlangsung dalam filsafat.
Faktor pengaruh
kebudayaan lain, setelah wilayah kekuasaan Islam semakin meluas, tentu banyak
bertemu dengan kebudayaan lain dan tertarik untuk mempelajari, sehingga terjadi
sentuhan dengan budaya asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar