Selasa, 27 Desember 2016

Filosofi Gelas dan Hati


PRANG… !!!

Suara pecahan gelas itu ikut memecahkan keheningan di kantor saat itu..

“astaghfirullah,” katanya lalu memungut pecahan kaca itu..

aku berdiri mematung tak jauh dr tempatnya, masih menormalkan jantungku yg sempat kaget..

Lalu aku ikut memungut pecahan gelas yg kebetulan di dekatku.

“sudah, biar aku saja,” katanya tanpa melihatku.
aku tak bergeming, masih memunguti pecahan kaca di lantai.

tenang saja, seberapa dahulu engkau pernah menyakiti, aku bkn seorang pendendam sperti itu. Anggap saja aku seperti orang asing yg hanya coba membantu.

Bisu.

tiba2 suasana kembali menjadi bisu..
hanya terdengar dentingan pecahan kaca yg dikumpulkan ke dalam sekop.
Lalu tiba2 aku melihat darah yg menetes di lantai… berasal dr tangannya. Mungkin ia terkena pecahan kaca itu tadi.
kali ini aku meliriknya.

Namun ia malah tersenyum.
“sepertinya aku tersindir dengan pecahan kaca ini,”
katanya tiba tiba.

aku memandangnya dgn tatapan heran.
“seperti aku yg memecahkan hatimu, nyatanya aku jg tersakiti.. kau tahu, terkadang yg menyakiti bisa jd jauh lebih tersakiti daripada yg disakiti, ” lanjutnya.
aku berdiri. mengambil sekop yg berisi pecahan kaca itu.

“kau beruntung. Allah ciptakan hati bukan seperti gelas.. walau patah berkali2, Allah selalu punya alasan utk menyembuhkannya kembali,” kataku tegas.

“basuhlah lukamu, lain kali kau harus belajar berhati-hati dlm menggenggam. karena sekali kau rusak, tak mudah utk memperbaikinya kembali,”
lanjutku lagi. lalu berlalu meninggalkannya…

Termikasih Allah, engkau beri kami hati tak serapuh gelas kaca ini,,, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar