Sebagai seorang
guru harus memiliki 6 sikap ilmiah filsafat yaitu :
1). Objektif
Sikap
objektif ini diartikan sebagai sikap menyisihkan prasangka – prasangka pribadi
(personal bias) atau kecenderungan yang tidak beralasan. dengan kalimat lain,
dapat melihat secara riil apa asanya mengenai kenyataan objek. Karena dalam
suatu penyelididikan yang dipentingkan adalah objeknya, maka pengeruh subjek
dalam membuat deskripsi, analisis dan hipotesis seharusnya dilepaskan
jauh-jauh. Walaupun tidaklah mungkin kita menemukan objektivitas yang absolute
sebab ilmu itu sendiri merupakan banyaknya akan ituk mewarnainya tetapi sikap
objektif ini sekurang-kurangnya , minimal dapat memperkecil pengaruh perasaannya
sendiri dan mempersempit prangka sikap tanpa pamrih. Sebab betapapun kecilnya
pamrih yang tersertakan dalam suatu penijauan tentu dapat memutar balikkan
keadaan yang sebenarnya , bahkan menimbulkan arbitrarisme atau sliptisisme.
2).
Tentative (tergantung)
3). Skeptis
Adapun
yang termasuk sikap skeptic adalah selalu ragu terhadap pernyataan –pernyataan
yang belum cukup kuat dasar bukti, fakta-fakta maupun persaksian- persaksian
autoritas dengan diikuti sikap untuk dapat menyusun pemikiran-pemikiran baru.
Atau sikap ini diatikan juga sebagai sikap tidak cepat puas dengan jawaban
tunggal. Kemudian ditelitinya lagi guna membanding-bandingkan fenomena-fenomena
yang serupa tentang hokum alam, hipotesis, teori, dugaan, dan atau pendapat
pendapat bahkan yang lebih actual lagi .
4) . Kesabaran
Intelektual
Sikap
sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan-tekanan
maupun intimidasi agar kita menyatakan suatu pendirian ilmiah karena agar kita
menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum tuntas dan belum cukup
lengkap hasil penelitian kita tentang sesuatu objek kajian ilmiah adalah sikap
utama ahli ilmu.
5). Kesederhanaan
Sebagai
sikap ilmiah, maka kesederhanaan adalah sikap yang ditampilkan dalam cara
berpikir, mengemukakan pendapat dan cara pembuktian. Sikap sederhana adalah
sikap tengah-tengah antara kesombongan intelektual dan stagnasi atau antara
superioritas. Termasuk sikap sederhana adalah sikap terbuka bagi semua
kritikan, berjiwa dan lapang dada, tidak emotif atau egosentris, rendah hati
dan tidak fanatik buta, tetapi penuh toleransi terhadap hal-hal yang
diketahuinya maupun yang belum diketahuinya.
6). Tidak Memihak
Sikap
tidak memihak pada etik dalam mempelajari ilmu maupun dalam dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, artinya bahwa ilmu itu tidak mempunyai tujuan untuk pada
akhirnya membuat penilaian baik-buruk, karena hal itu adalah menjadi wewenang
ilmu akhlak (Etika) yang menyangkut cara bertingkah laku. Tetapi ilmu memiliki
tugas untuk mengumukakan apa yang betul (true) dan apa yang keliru (false)
secara relative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar