Sebagai
sorang guru tentu harus mampu mengatasi berbagai masalah yang ada di kelas agar
tujuan pembelajaran yang igin dicapai dapat berjalan dengan baik, berikut tips
atau cara dalam mengatasi siswa yang pendiam, pasif dan sulit bergaul, simak
yaaa !
#1. Carikan Teman yang Lebih Aktif
Biasanya
guru bisa “berkuasa” untuk mengatur posisi tempat duduk. Sebisa mungkin kita
sandingkan anak yang pasif dengan yang aktif, sehingga ia bisa bersosialisasi lebih
baik. Namun jangan dipaksakan. Jika mereka tidak mau posisinya diatur, momen
kerja kelompok bisa kita andalkan. Usahakan tempatkan anak yang pendiam dengan
anak yang aktif, bukan malah dengan yang pendiam lagi.
#2. Menjadi Teman
Mengobrol
Meski
anak akan gugup ketika kita hampiri, terus saja lakukan pendekatan. Kadang kita
memang mesti memposisikan diri sebagai teman, bukan guru. Di sela-sela KBM
ataupun di luar kelas, kita bisa mengajak anak tersebut untuk berbincang.
Topiknya bisa tentang apa saja, khususnya tentang hal yang ia suka.
Awal-awal,
mungkin mereka hanya menggunakan gesture semacam mengangguk, menggeleng atau
hanya menunduk terdiam. Namun bisa kita lanjutkan arah obrolan dengan
pertanyaan seperti “kenapa?”, “menurutmu gimana?”, “kok bisa gitu?”, dst. Jika
dia mulai tersenyum, merespons atau bahkan menjawab cukup panjang… bisa
disimpulkan sementara, kalau mereka bisa menerima dan merasa nyaman dengan
keberadaan kita.
#3. Menjadi
Motivator
“Wuih,
sedikit belajar lagi bisa keren banget tuh!”
Kalimat tersebut
memang sederhana, namun ada keajaiban di dalamnya. Melontarkannya bisa
memotivasi anak, khususnya yang pasif, untuk semakin bersemangat mengerjakan
atau melakukan tugas yang diberikan dengan lebih baik. Alangkah bijak juga jika
kita terus mendampinginya, takut dia terjerembab pada keputusaasaan.
#4. Memberi
Sanjungan atau Hadiah
“Dua jempol deh buat kamu!”
“Wow! ternyata kamu berbakat!”
“Hebat banget sih kamu!”
dst…
adalah
beberapa kalimat sanjungan untuk memantik semangat anak. Selain berupa pujian,
kita juga bisa mengapresiasi anak dengan memberikan hadiah. Baiknya sih hadiah
tersebut bersifat “surprising”. Kita tidak dulu menjanjikan sesuatu. Selain
takut tak terbukti, kesannya anak akan termotivasi untuk mendapat hadiah
tersebut bukan untuk belajar. Terus, sebaiknya jangan tak terlalu sering
menggelontorkan hadiah. Sebab, kemungkinan besar nanti anak akan mau
menyelesaikan tugas jika ada hadiah saja.
#5. Untuk Orang
Tua, Ajak Anak ke Rumah Orang Lain atau Ke Tempat Umum
Jika
anak kita pasif, kita bisa sering-sering mengajak mereka ke rumah orang lain
dan tempat umum. Misalnya ke rumah saudara, teman, tetangga, tempat wisata,
pasar, dst. Hal tersebut menjadi salah-satu jalan agar anak terbiasa dengan
tempat baru, orang baru, lingkungan baru, kebiasaan baru dan
perbedaan-perbedaan. Jika begitu, insya Allah kalau anak besar nanti bisa cepat
beradaptasi dengan lingkungannya.
#6. Lakukan
Kegiatan Fisik
Melakukan
kegiatan fisik… selain berolahraga dan bisa menstimulasi motoriknya, bisa juga
meningkatkan rasa percaya dirinya. Kegiatan fisik tersebut bisa kita lakukan di
rumah maupun di luar. Misalnya senam, menari, naik sepeda, bermain
layang-layang, bermain sepakbola atau melakukan permainan yang berbentuk
“team”. Itu lebih baik. Sebab, anak semakin berpeluang untuk belajar
berinteraksi dan berkomunikasi.
Melakukan
interaksi, komunikasi dan sosialisasi memang penting demi menunjang kehidupan
sosial anak. Untuk itu, tips-tips di atas layak kita pertimbangkan. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar