Kamis, 08 Desember 2016

Cara Menghadapi Anak yang Pendiam, Pasif atau Sulit Bergaul



Sebagai sorang guru tentu harus mampu mengatasi berbagai masalah yang ada di kelas agar tujuan pembelajaran yang igin dicapai dapat berjalan dengan baik, berikut tips atau cara dalam mengatasi siswa yang pendiam, pasif dan sulit bergaul, simak yaaa !

 #1. Carikan Teman yang Lebih Aktif
Biasanya guru bisa “berkuasa” untuk mengatur posisi tempat duduk. Sebisa mungkin kita sandingkan anak yang pasif dengan yang aktif, sehingga ia bisa bersosialisasi lebih baik. Namun jangan dipaksakan. Jika mereka tidak mau posisinya diatur, momen kerja kelompok bisa kita andalkan. Usahakan tempatkan anak yang pendiam dengan anak yang aktif, bukan malah dengan yang pendiam lagi.
           
#2. Menjadi Teman Mengobrol
Meski anak akan gugup ketika kita hampiri, terus saja lakukan pendekatan. Kadang kita memang mesti memposisikan diri sebagai teman, bukan guru. Di sela-sela KBM ataupun di luar kelas, kita bisa mengajak anak tersebut untuk berbincang. Topiknya bisa tentang apa saja, khususnya tentang hal yang ia suka.
Awal-awal, mungkin mereka hanya menggunakan gesture semacam mengangguk, menggeleng atau hanya menunduk terdiam. Namun bisa kita lanjutkan arah obrolan dengan pertanyaan seperti “kenapa?”, “menurutmu gimana?”, “kok bisa gitu?”, dst. Jika dia mulai tersenyum, merespons atau bahkan menjawab cukup panjang… bisa disimpulkan sementara, kalau mereka bisa menerima dan merasa nyaman dengan keberadaan kita.

#3. Menjadi Motivator
“Wuih, sedikit belajar lagi bisa keren banget tuh!”
Kalimat tersebut memang sederhana, namun ada keajaiban di dalamnya. Melontarkannya bisa memotivasi anak, khususnya yang pasif, untuk semakin bersemangat mengerjakan atau melakukan tugas yang diberikan dengan lebih baik. Alangkah bijak juga jika kita terus mendampinginya, takut dia terjerembab pada keputusaasaan.

#4. Memberi Sanjungan atau Hadiah
“Dua jempol deh buat kamu!”
“Wow! ternyata kamu berbakat!”
“Hebat banget sih kamu!”
dst…

adalah beberapa kalimat sanjungan untuk memantik semangat anak. Selain berupa pujian, kita juga bisa mengapresiasi anak dengan memberikan hadiah. Baiknya sih hadiah tersebut bersifat “surprising”. Kita tidak dulu menjanjikan sesuatu. Selain takut tak terbukti, kesannya anak akan termotivasi untuk mendapat hadiah tersebut bukan untuk belajar. Terus, sebaiknya jangan tak terlalu sering menggelontorkan hadiah. Sebab, kemungkinan besar nanti anak akan mau menyelesaikan tugas jika ada hadiah saja.


#5. Untuk Orang Tua, Ajak Anak ke Rumah Orang Lain atau Ke Tempat Umum
Jika anak kita pasif, kita bisa sering-sering mengajak mereka ke rumah orang lain dan tempat umum. Misalnya ke rumah saudara, teman, tetangga, tempat wisata, pasar, dst. Hal tersebut menjadi salah-satu jalan agar anak terbiasa dengan tempat baru, orang baru, lingkungan baru, kebiasaan baru dan perbedaan-perbedaan. Jika begitu, insya Allah kalau anak besar nanti bisa cepat beradaptasi dengan lingkungannya.

#6. Lakukan Kegiatan Fisik
Melakukan kegiatan fisik… selain berolahraga dan bisa menstimulasi motoriknya, bisa juga meningkatkan rasa percaya dirinya. Kegiatan fisik tersebut bisa kita lakukan di rumah maupun di luar. Misalnya senam, menari, naik sepeda, bermain layang-layang, bermain sepakbola atau melakukan permainan yang berbentuk “team”. Itu lebih baik. Sebab, anak semakin berpeluang untuk belajar berinteraksi dan berkomunikasi.


Melakukan interaksi, komunikasi dan sosialisasi memang penting demi menunjang kehidupan sosial anak. Untuk itu, tips-tips di atas layak kita pertimbangkan. ^_^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar